Steam Winter Sale 2023 Telah Tiba. 5 Rekomendasi Game Steam Di Bawah 100 Ribu
Halo para gamers pencari diskonan. Gimana kabar kalian semua? Sudah hunting game diskonan di Steam kah? Atau masih menunggu game gratisan di Epic Games Store? Kalian tidak perlu risau karena kita akan membahas 5 rekomendasi game di Steam, versi diskon Winter Sale.
Disclaimer dulu, kita tidak akan membahas secara detail gamenya, ditakutkan malah terspoiler. So, tidak usah perlu menunggu lama, langsung saja to the list.
5. Prey (2017)
Untuk kalian pecinta game FPS dengan cerita dan gameplay yang panjang, dengan sistem looting ala Fallout, serta dibumbui sedikit kesan horror, mungkin kalian akan suka dengan game ini.
Prey adalah video game first-person shooter yang dikembangkan oleh Arkane Austin dan diterbitkan oleh Bethesda Softworks. Ini dirilis di seluruh dunia pada 5 Mei 2017, untuk PlayStation 4, Windows, dan Xbox One. Kita bermain sebagai Morgan Yu saat menjelajahi stasiun luar angkasa Talos I, di orbit sekitar Bumi-Bulan L2, di mana mereka menjadi bagian dari tim ilmiah yang meneliti Typhon, kekuatan alien bermusuhan yang terdiri dari berbagai bentuk dengan kekuatan fisik dan psikis, seperti berubah bentuk menjadi tiruan dari benda mati apa pun.
Bagi kalian yang tertarik dengan game ini, untungnya game ini diskon dengan potongan 90%. Cukup tinggi untuk ukuran diskon game. Game ini dibanderol dengan harga Rp 40 ribu dari Rp 400 ribu.
4. Need For Speed Rivals (2013)
Mungkin, untuk kalian pecinta game racing dengan style ala Need For Speed Most Wanted, dikejar polisi, kalian tidak akan asing dengan game ini. Dan bagi kalian juga yang ingin memainkan Need For Speed Heat namun device tidak mendukung, Need For Speed Rivals dapat menjadi pengganti bagi Need For Speed Heat.
Need for Speed Rivals adalah permainan balapan yang dikembangkan melalui kolaborasi antara Ghost Games dan Criterion Games, kemudian dipublikasikan oleh Electronic Arts (EA). Tidak seperti Most Wanted yang hanya dapat menggunakan mobil kecepatan tinggi dan dikejar polisi. Di dalam game ini, kalian dapat menggunakan mobil polisi dan menangkap pembalar liar lainnya. Game ini juga memiliki fitur online, sehingga memungkinkan kalian untuk bertemu dengan player lain. 
Game ini didiskon 85% dan dibanderol dengan harga Rp 35,850 dari harga aslinya yaitu Rp 239 ribu
3. Graveyard Keeper (2018)
Suka dengan game simulasi seperti Stardew Valley tapi memiliki unsur dark di dalamnya dan juga ada unsur combat macam Terraria? Jika iya, maka Graveyard Keeper solusinya.
Graveyard Keeper adalah video game simulasi manajemen bertema kuburan yang dikembangkan oleh studio game indie independen Rusia, Lazy Bear Games dan diterbitkan oleh tinyBuild. Di awal permainan, kita menjadi penerima sebidang tanah termasuk kuburan kecil yang pernah dimiliki pendahulunya di dekat kota kecil. Area pemakaman pada awalnya dipenuhi dengan batu-batu besar, pohon, tunggul, dan rumput lia. Kita harus bekerja untuk membersihkannya agar dapat memulai kembali operasinya, merawat kuburan dan bahkan gereja untuk menghasilkan pendapatan dan memberikan sumbangan ke kas gereja. Tujuan utama Anda adalah membuat karakter Anda membuka portal kembali ke dunia lamanya. Pemain mengambil peran sebagai seseorang yang tertabrak mobil dan terbangun dan mendapati dirinya berada di dunia asing dengan latar fantasi abad pertengahan di mana dia ditugaskan untuk mengurus pemakaman dan gereja setempat.
Jika kalian tertarik dengan game simulasi dan combat, maka kalian sangat beruntung. Karena Graveyard Keeper dipotong harganya menjadi Rp 33,199 dengan harga awal Rp 165,999. Game ini juga tersedia di Android, jadi bagi kalian yang mencari game simulasi di Android, ini cukup menjadi solusi. 
2. Middle Earth: Shadow of War (2017)
Suka dengan game stealth ala Assasin’s Creed? Game bertema eksplorasi dunia yang luas? Open World dengan sistem kasta dan ranking di setiap mini boss dan bossnya? Bisa recruit prajurit? Cobalah Middle Earth: Shadow of War.
Middle-earth: Shadow of War adalah video game aksi-petualangan tahun 2017 yang dikembangkan oleh Monolith Productions dan diterbitkan oleh Warner Bros. Interactive Entertainment . Shadow of War adalah sekuel dari Middle-earth: Shadow of Mordor tahun 2014 , keduanya didasarkan pada legenda JRR Tolkien . Permainan ini diatur di antara peristiwa trilogi film The Hobbit dan The Lord of the Rings karya Peter Jackson , yang juga mengambil inspirasi dari permainan tersebut. Pemain melanjutkan kisah Talion, Penjaga Gondorian yang terikat dengan hantu Elf Lord Celebrimbor , saat mereka membentuk Cincin Kekuatan baru untuk mengumpulkan pasukan guna melawan Sauron . Game ini dibangun berdasarkan "sistem musuh" yang diperkenalkan di Shadow of Mordor , memungkinkan Talion mendapatkan pengikut dari beberapa ras di Middle-earth dan memimpin mereka dalam peperangan. Game ini juga memiliki fitur stealth dan wall-climbing ala Assasin’s Creed, dan juga memiliki fitur skill page ala The Witcher Series. Memang game ini memiliki penyimpanan yang cukup besar, kisaran 100 Gb, namun game ini tergolong ringan untuk device kelas mid-end. Dapat dijalankan hanya dengan 6 Gb RAM dan AMD HD 7870, 2 GB / NVIDIA GTX 660, 2 GB. Jika memang tidak ada kartu grafis, maka tidak apa. Karena kalian dapat menjalankannya dengan resolusi dan grafis low.
Jika kalian tertarik dengan Middle Earth: Shadow of War, harga game ini dipotong 85% dan dibanderol dengan harga Rp 58,499, dengan harga awal Rp 389,999.
1. Just Cause 2 (2010) dan Just Cause 3 (2015)
Kenapa kita memasukkan 2 games sekaligus dalam satu list? Karena kebetulan, game ini memiliki konsep yang sama, akan tetapi spesifikasi yang berbeda, Just Cause 2 ramah laptop ‘kentang’, sedangkan Just Cause 3 tidak ramah laptop ‘kentang’. Nah, bagi kalian yang suka dengan konsep game open world dengan fitur grappling hook ala Batman, dan fitur parasut yang bisa dipakai kapan saja, mungkin game ini cocok dengan kalian. 
Just Cause 3 adalah game aksi-petualangan tahun 2015 yang dikembangkan oleh Avalanche Studios dan diterbitkan oleh anak perusahaan Square Enix di Eropa. Ini adalah game ketiga dalam seri Just Cause dan sekuel Just Cause 2 tahun 2010. Game ini dirilis di seluruh dunia pada bulan Desember 2015, untuk PlayStation 4, Windows, dan Xbox One. Ditetapkan enam tahun setelah pendahulunya yaitu Just Cause 2, Just Cause 3 mengikuti protagonis seri Rico Rodriguez saat ia kembali ke tanah airnya di Medici, sebuah negara kepulauan fiksi Mediterania di bawah kendali diktator Jenderal Sebastiano Di Ravello. Permainan ini dimainkan dari sudut pandang orang ketiga dan memungkinkan pemain menjelajahi pulau Medici dalam lingkungan dunia terbuka.
Dan Just Cause 2 adalah game aksi-petualangan tahun 2010 yang dikembangkan oleh Avalanche Studios dan diterbitkan oleh Square Enix. Sekuel Just Cause tahun 2006, didukung oleh Avalanche 2.0 Engine dari Avalanche Studios. Ini menampilkan Rico Rodriguez, seorang agen utama Agensi fiksi yang tiba di Panau (negara kepulauan fiksi di Asia Tenggara Maritim) untuk menggulingkan diktator Pandak "Baby" Panay dan menghadapi mantan mentor Tom Sheldon. Gameplaynya melibatkan Rico melawan militan musuh dengan senjata dan pengait, memungkinkan pemain untuk menambatkan objek satu sama lain dan melontarkan ke udara dengan parasut. Just Cause 2 memperkenalkan Sistem Chaos, di mana pemain harus menyelesaikan misi dan menghancurkan properti pemerintah di Panau untuk mendapatkan poin Chaos. Poin-poin ini penting untuk perkembangan cerita. Di dalam game ini, juga terdapat sedikit unsur berbau Indonesia, jadi bagian kalian yang suka membuat meme ‘Ada Indonesia coyyy’ mungkin akan suka.
Tertarik dengan game ini? Beruntung sekali karena di Steam, sedang dipotong harganya seharga batagor. Untuk Just Cause 2 sendiri, didiskon 90%, dari harga awal Rp 107,299 menjadi Rp 10,730. Dan untuk Just Cause 3, didiskon 85%, dari harga awal Rp 208,000 menjadi Rp 31,200. 

Komentar
Posting Komentar